Bismillahirrohmaanirrahiim~
Instagram adalah salah satu jenis media sosial yang cukup populer, media sosial instagram memungkinkan penggunanya untuk mengupload foto dan memberikan caption serta hastag sesuai yang diinginkan oleh sang pemilik akun. Banyak foto-foto cantik dan keren yang dapat kita temukan melalui media sosial ini. Aku termasuk pengguna baru di instagram, baru memiliki akun sekitar akhir Februari 2016. Hingga hari ini sudah ada 101 postingan foto yang didominasi oleh foto-foto novel. Setiap foto yang di upload tentunya memiliki cerita masing-masing, di posting-an kali ini aku akan menceritakan 3 foto instagramku yang mempunyai kesan khusus.
Instagram adalah salah satu jenis media sosial yang cukup populer, media sosial instagram memungkinkan penggunanya untuk mengupload foto dan memberikan caption serta hastag sesuai yang diinginkan oleh sang pemilik akun. Banyak foto-foto cantik dan keren yang dapat kita temukan melalui media sosial ini. Aku termasuk pengguna baru di instagram, baru memiliki akun sekitar akhir Februari 2016. Hingga hari ini sudah ada 101 postingan foto yang didominasi oleh foto-foto novel. Setiap foto yang di upload tentunya memiliki cerita masing-masing, di posting-an kali ini aku akan menceritakan 3 foto instagramku yang mempunyai kesan khusus.
Foto pertama : Menampilkan
sebuah novel dan miniatur sebuah rumah
Foto
ini di upload pada tanggal 27 Juni 2016. Aku
ingat sekali, ketika itu sedang mengikuti tantangan membaca one day one book dari salah satu
penerbit selama 30 hari di bulan Ramadhan, dan foto yang ini bertema Pulang,
makanya di foto itu terdapat gambar rumah yang secara pribadi dapat diartikan
bahwa pulang berarti rumah, dan rumah selalu menjadi tempat untuk pulang. Foto
ini diambil di sekolah pada saat jam istirahat mengajar, rumah yang menjadi
hiasan pun hasil hunting karya
anak-anak di lemari kelas :D . Aku memang suka membaca, terutama membaca novel dan
senang menularkan “virus” membaca ke banyak orang. Tetapi, saat itu, justru
beberapa teman mengirimkan pesan secara pribadi yang isinya kurang lebih seperti
ini,
"Ca, skripsi
sudah sampai mana?"
"Upload foto novel mulu, skripsi jangan lupa."
"Novel mulu dibaca, skripsinya kapan?"
"Upload foto novel mulu, skripsi jangan lupa."
"Novel mulu dibaca, skripsinya kapan?"
Naah,
naah... siapa sih yang gak baper baca
pesan-pesan seperti itu? Oh iya, ketika itu memang aku sedang mengerjakan
skripsi yang tidak juga selesai, tetapi, percayalah, pesan-pesan tersebut
justru membuat aku semakin terjangkit virus baper :'D. Padahal membaca novel
bukan menjadi hambatan dalam proses penyelesaian skripsi, dan bukan berarti
membaca novel membuat aku lantas melupakan kewajiban yang satu itu. Lalu aku
mulai berfikir, haruskah aku upload foto ketika sedang mengerjakan skripsi dan
menuliskan caption yang isinya seolah
sedang bersedih karena sedang kehabisan ide pembahasan skripsi di tengah jalan?
Ah, rasanya tidak akan, bukan diriku banget.
Aku
adalah tipe orang yang susah move on,
bukan berarti seorang pendendam. Aku seringkali tenggelam oleh
perkataan-perkataan orang dan memikirkannya, hingga terkadang menghasilkan rasa
stress yang tidak berujung. Begitu pulalah, rasa baper karena
pertanyaan-pertanyaan seputar skripsi yang seringkali dengan mudahnya terucap
dari mulut oranglain terus bercokol
dalam hati, lama-lama kalau dirawat dan disiram dengan baik aku khawatir
bisa menjadi penyakit hati.
Sejak
kejadian pesan tersebut aku akhirnya bertekad untuk menyelesaikan salah satu
kewajiban ku sebagai seorang pelajar, agar aku bisa bebas mengekspresikan novel-novel
yang telah aku baca tanpa menemui komentar-komentar seperti itu lagi. Pada
akhirnya aku berusaha sebisa mungkin berfikir positif, "Mungkin niat yang bertanya
baik, ingin mengingatkan." Aku berusaha menanamkan itu dalam hati,
meski susah tetapi aku terus berusaha, yah namanya juga manusia biasa. :D
Foto kedua : Menampilkan diriku dengan selempang S.Pd
Foto
ini di upload pada tanggal 26
September 2016, tepat beberapa jam setelah selesai sidang skripsi. Rasa baper
yang berujung bahagia. Alhamdulillah, aku berhasil menyelesaikan skripsi ku. Foto
ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa hobby
membaca novel tidak lantas akan menjauhkanku dari kewajiban-kewajiban yang
memang harus diselesaikan. Aku tetap mengerjakan skripsi meskipun tidak pernah upload foto saat mengerjakannya. :D
Foto ketiga : Menampilkan
formasi lengkap bersama keluarga di Kawah Putih, Ciwidey, Bandung
Foto ini di upload pada tanggal 27 Desember 2016. Setelah melewati masa-masa sulit dan indah
bersama skripsi, aku akhirnya bisa mewujudkan salah satu keinginan ibu untuk refreshing ke Bandung. Ketika aku sedang
baper karena perkataan oranglain, keluarga adalah benteng pertama yang aku
miliki. Mereka yang tahu dengan jelas semua jalan panjang yang begitu terjal
dan dipenuhi batu kerikil tajam yang harus aku lalui agar berhasil menyelesaikan
skripsi. Keluarga inilah yang bersedia mendengarkan segala keluh kesah ku
selama proses pengerjaan skripsi. Aku sangat beruntung memiliki mereka semua,
keluarga yang dengan ikhlas mau mendengarkan, menguatkan, dan terus memotivasi
agar bisa selesai.
Naah,
itulah tadi 3 cerita foto instagram ku. Apakah aku sudah bebas upload foto
novel tanpa menemukan pesan usil dari teman-teman? Jawabannya adalah tidak juga
:D , meskipun skripsi ku telah selesai, tetapi komentar oranglain tetaplah
tidak pernah menemui akhirnya. Akan selalu ada yang berkomentar apapun yang
kita lakukan, karena pandangan kita dengan pandangan oranglain berbeda, dan
hidup manusia sebagai makhluk sosial memang akan selalu demikian adanya, yaitu
saling berkomentar dalam rangka berkomunikasi.
Namun,
sebagai teman, alangkah baiknya kita mencoba memahami hobby teman kita, dan mencoba menahan diri untuk tidak memberikan
komentar yang dapat menimbulkan keresahan hati oranglain, karena aku pun yakin,
aku pasti juga pernah menyinggung hati oranglain. Kisah foto instagram ku ini
memberikan sebuah pelajaran kepada diriku sendiri bahwa marilah bijak dalam
berkata dan berkomentar, ada banyak cara baik untuk tetap menjaga komunikasi
dan hubungan satu sama lain. Jangan melulu melontarkan pertanyaan yang dapat menimbulkan
rasa baper tanpa pernah memberikan solusi dan bantuan.
Jadi, ayo
terus membagi hal-hal indah dan menyenangkan. Tetaplah bahagia meskipun terkadang sering baper oleh perkataan oranglain. Ambilah hikmah dibaliknya, InsyaAllah selalu ada hikmah yang dapat kita ambil, dan tetaplah bersyukur karena oranglain masih mau memperhatikan kita, terlepas dari perhatian yang dapat menimbulkan rasa baper atau pun tidak.
👍👍👍👍👍
BalasHapus:* :*
HapusHaihai...jangan baper2 lagi yaa. Makasih sudah ikut ga saya...
BalasHapushallo bu,
HapusIya nanti nanti tidak baper lagi koq bu. Terimakasih juga sudah berkenan membaca tulisan saya yaa bu :))