Jumat, 13 Juli 2012

Maklumat PP Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab


PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH: MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Nomor : 01/MLM/I.0/E/2012
TENTANG PENETAPAN HASIL HISAB RAMADHAN, SYAWWAL, DAN DZULHIJJAH 1433 HIJRIYAH SERTA HIMBAUAN MENYAMBUT RAMADHAN 1433 HIJRIYAH

Assalamu’alaikum wr., wb.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ini mengumumkan hasil hisab Ramadhan,Syawwal, dan Dzulhijjah 1433 Hijriyah sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomanioleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai berikut:

A. RAMADHAN 1433 H
1.    Ijtimak jelang Ramadhan 1433 H terjadi pada hari Kamis Wage, 19 Juli 2012 Mpukul 11:25:24 WIB.
2.    Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f = -07° 48¢ dan l = 110°21¢ BT) adalah +01° 38¢ 40² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesiapada saat terbenam Matahari tersebut Bulan berada di atas ufuk.

B. SYAWWAL 1433 H
  1.  Ijtimak jelang Syawwal 1433 H terjadi pada hari Jum’at Pon, 17 Agustus 2012 M pukul 22:55:50 WIB.
  2.  Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f = -07° 48¢ dan l = 110°21¢ BT) adalah -04° 37¢ 51² (hilal belum wujud) dan di seluruh wilayah Indonesiapada saat terbenam Matahari tersebut Bulan berada di bawah ufuk.
C. DZULHIJJAH 1433 H
  1. Ijtimak jelang Dzulhijjah 1433 H terjadi pada hari Senin Pahing, 15 Oktober 2012 Mpukul 19:03:56 WIB.2. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f = -07° 48¢ dan l = 110°21¢ BT) adalah -02° 32¢ 36² (hilal belum wujud) dan di seluruh wilayah Indonesiapada saat terbenam Matahari tersebut Bulan berada di bawah ufuk.

Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan bahwa:
1. Tanggal 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Jum’at Kliwon 20 Juli 2012 M.
2. Tanggal 1 Syawwal 1433 H jatuh pada hari Ahad Kliwon 19 Agustus 2012 M.
3. Tanggal 1 Dzulhijjah 1433 H jatuh pada hari Rabu Wage 17 Oktober 2012 M.
4. Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1433 H) jatuh pada hari Kamis Pahing 25 Oktober 2012 M.
5. ‘Idul Adha (10 Dzulhijjah 1433 H) jatuh pada hari Jum’at Pon 26 Oktober 2012 M.

Berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan 1433 H tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan himbauan sebagai berikut:
  1. Menghimbau kepada umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untukmenyambut kedatangan bulan Ramadhan 1433 H dengan penuh rasa kesyukuran dankegembiraan serta berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menunaikan ibadahpuasa (shaum) Ramadhan dengan rangkaian ibadah lainnya yang dituntunkan olehRasulullah dengan ikhlas, khusyu’, istiqamah dan kesungguhan, semata-mata untukmeraih ridha dan karunia Allah SWT, sehingga dapat terpantul dalam jiwa, sikap, dantingkah laku sehari-hari yang mencerminkan keperibadian muttaqin yang utuh dankokoh. Jika setiap muslim, baik perorangan maupun kolektif benar-benarberkeperibadian muttaqin yang utuh dan kokoh, maka selain akan menjadi bentengruhani dan moral yang kuat dalam menjalankan kebaikan (amar ma’ruf) sertamencegah keburukan (nahi munkar), pada saat yang sama akan menjadi kekuatanbesar dalam ikhtiar membangun karakter bangsa di negeri ini.
  2. Menghimbau kepada warga Muhammadiyah untuk mengisi bulan suci Ramadhandengan kegiatan ibadah dan aktivitas organisasi secara intensif dan sinergis sesuaiketentuan yang telah digariskan oleh agama dan Persyarikatan, sepertimenggairahkan shalat berjama’ah dan melakukan pembinaan umat melalui masjiddan majelis ta’lim, ibadah shalat lail/tarawih, i’tikaf, tadarrus Al Qur’an,bersilaturrahim dengan kerabat dan tetangga dekat maupun jauh serta sesamakomponen bangsa lainnya, menjaga ukhuwah dan persaudaraan sesama umat Islam,menolong sesama, membantu kaum dhu’afa’ dan mustadh’afin, berinfaq, beramaljariyah, bershadaqah dan menunaikan zakat, peringatan hari besar Islam sepertiNuzulul Qur’an, menyelenggarakan Pengajian Ramdhan serta kegiatan-kegiatanutama yang membawa kepada keselematan, kebahagiaan dan kemaslahatan hidupdiri sendiri, keluarga, masyarakat dan dunia kemanusiaan dalam bingkai rahmatanlil’alamin.
  3. Menghimbau kepada umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah agar dalammenjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, hendaknya dapat meresapi danmengaktualisasikan maknanya dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah puasa disampingmerupakan ibadah yang bersifat ritual, sekaligus juga mempunyai dimensi sosial yangsangat tinggi. Oleh karena itu setiap muslim yang berpuasa dituntut untuk mampumengembangkan kesalehan sosialnya, disamping kesalehan individual. Untuk itukepada seluruh kaum muslimin diharapkan dapat membangun hubungan sosialdengan lingkungan sekitar dalam bentuk menggemberikan amal saleh dalam berbagaibidang kehidupan, mempererat tali silaturahim, membina kerukunan dan perdamaianserta meningkatkan ishlah dan pembangunan.
  4. Menghimbau umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untuk mengggairahkandan mendorong anak-anak, remaja, dan angkatan muda untuk meningkatkan ibadahpuasa Ramadhan dan ibadah-ibadah makhdhah lainnya, disertai kegiatanmemakmurkan masjid dan kegiatan-kegiatan dakwah kemasyarakatan, sehinggatercipta kehidupan masyarakat yang lebih religius, damai, maju, dan berakhlaq mulia.
  5. Menghimbau kepada semua pihak, lebih-lebih industri hiburan, baik yang hadirmelalui media cetak, elektronik, maupun pranata publik lainnya, agar lebihmengedepankan nilai-nilai moral dan kebaikan, serta tidak menjaul komoditipornografi dan pornoaksi yang merusak akhlaq dan tatanan bangsa demi meraihkeuntungan materi. Sikap positif yang demikian diperlukan sebagai salah satu bentukpenghormatan terhadap kehadiran bulan Ramadhan, sekaligus sebagai bentukpertanggungjawaban terhadap masa depan kehidupan bangsa di negara yangpenduduknya dikenal religius ini. Bangun hubungan antara sesama secara harmonisdan jauhkan diri dari benih-benih konflik serta permusuhan.
  6. Mengajak segenap warga Muhammadiyah untuk menyiapkan rumah dan lingkunganmasing-masing menjadi rumah dan lingkungan yang penuh berkah, baik selama bulanRamadhan maupun sesudahnya. Raihlah rezeki yang halal dan baik, sertamemanfaatkannya untuk kemaslahatan diri, keluarga dan masyarakat yangmemerlukan. Didiklah putera-puteri serta anggota keluarga dengan nilai-nilai ajaranIslam. Ciptakan suasana rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, sertapancarkan sikap berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketaqwaan dengan sesama.Pada bulan penuh berkah itu setiap anggota keluarga hendaknya berusaha untukselalu berkumpul dan bermuhasabah, betapapun sibuknya. Kebersamaan orangtuadan anak dalam suasana harmonis di bulan Ramadhan bisa dijadikan sebagai mediapendidikan untuk belajar lebih baik tentang kejujuran, kebaikan, kerja keras, disiplin,kesabaran, kecerdasan, cinta ilmu, saling menghormati dan menyayangi, danmeningkatkan syukur atas ni’mat Allah SWT.
  7. Menghimbau segenap tokoh masyarakat, politisi, pejabat publik, pengusaha, dansemua elemen di tubuh pemerintahan dan masyarakat untuk mempelopori sikaphidup jujur, amanah, dan menjadi teladan (uswah hasanah) sebagai bentukpenegakan nilai-nilai suci agama dan nilai-nilai utama kebangsaan demi keselamatandan kemajuan bangsa. Selain itu juga melakukan gerakan bersama antikorupsi danberbagai anti penyimpangan serta anti eksploitasi dalam berbagai bidang kehidupanyang selama ini telah menyebabkan krisis dan rusaknya tatanan kehidupan nasional.
  8.  Mengenai kemungkinan adanya perbedaan penetapan tanggal 1 Ramadhan 1433 H antara yang ditetapkan oleh Muhammadiyah dengan pihak lain, seperti denganOrmas Islam lainnya, maka kepada segenap warga Muhammadiyah dihimbau :a. Tetap berpegang teguh kepada hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PimpinanPusat Muhammadiyah.b. Dapat memahami, menghargai, dan menghormati adanya perbedaan tersebutserta menjunjung tinggi keutuhan, kemaslahatan, ukhuwah dan toleransi sesuaidengan keyakinan masing-masing, disertai kearifan dan kedewasaan sertamenjauhkan diri dari sikap yang mengarah pada hal-hal yang dapat merusak nilaiibadah itu sendiri.
  9. Menghimbau segenap umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untukmenjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk melakukan introspeksi(muhasabah) atas segala kesalahan dan dosa, dengan jalan memohon ampun(maghfirah), berkah dan rahmat Allah SWT disertai dengan kesungguhan bertaqarrubdan beribadah kepada-Nya serta berbuat ihsan kepada sesama manusia melaluiberbagai kegiatan ibadah di bulan suci yang penuh kemuliaan.

Demikian himbauan ini disampaikan untuk dilaksanakan dan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1433 H.
Semoga AllahSWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, amien ya Rabbal‘Alamin.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 25 Rajab 1433 H 15 Juni 2012 M
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketua Umum, Prof. Dr. H. M. Din Syamsudin, M. A (NBM. 563653)
Sekretaris Umum, Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.( NBM. 608658)
 
Link terkait :
1. http://www.muhammadiyah.or.id/muhfile/download/malumat-ramadhan1433.pdf


Top of Form
Bottom of Form

Kamis, 12 Juli 2012

Prolog SI Hidup - Sinta Ridwan - Berteman Dengan Kematian...


"Kata-kata 'Prolog si Hidup' di dapatkan dari mengutip Novel Berteman Dengan Kematian karya Sinta Ridwan... "

Hujan menyambut malam ini dengan syahdu, mengalun lembut, bernada seperti nyanyian bidadari di ujung senja. 
Angin mengalir ke sela jendela tak berkayu, masuk ke dalam ruang kosong yang gelap dan sunyi, lalu menusuk pori-pori kulit sang gadis yang meringkuk, semakin ringkih, dan membeku.
Di ujung kamar, tampak 2 malaikat sedang asyik berbincang sambil menikmati secangkir bintang.
Senyum keduanya seolah doa yang menghangatkan tubuh sang gadis bermuka pucat itu, yang sedang berselimut harapan agar tetap bersemangat menghadapi hari-harinya.
Dua malaikat selalu setia menemani dan memperhatikan setiap detak jantung si gadis itu.

Perjalanan Awal Bintang Senja…………
Awan sungguh indah saat dipayungi lembayung senja.
Kumandang adzan maghrib menjelang malam bergema di celah-celah bukit.
Tubuh gunung Manglayang seolah ikut bersujud saat aku menatapnya lewat daun pintu ketika jejak langkahku menuju air suci.
Basuh sekujur auratku meninggalkan butir-butir air yang membuka ingatan tentang arti sebuah hidup.
Membuka kenanganku akan proses pemaknaan seorang “aku” yang sedang menjalani hidupku.
Ketika kematian sudah tersusun rapi dalam dekapan sang waktu, hanya mampu menunggu rindu yang kian memuncak untuk meletus dan melelehkan penantian panjang seorang aku yang menumpang hirup udara di dunia ini.
Cakrawala senja pun merasuk kalbu saat air mata meneteskan doa.
Tiap bulir ayat terpanjatkan saat benak semakin memikirkan apa yang sudah aku perbuat. 
Memohon diberi waktu sedikit lagi untuk mengisi tiap detiknya dengan menyelesaikan tanggung jawab, tujuan hidup, dan doa-doa. 
Yakini diri agar semakin siap hadapi ujung jalan di dunia ini. 
Dunia yang telah memberiku beragam kegelapan dan pencerahan. 
Dunia yang patut disyukuri setelah mendapat kesempatan yang sudah dikirimkan lewat tangan malaikat untuk orang seperti ku. 
Sebuah diskon tambahan waktu untuk tetap hidup dan terus hidup.
Ketika ujian ditengah semester akan pelajaran pemahaman akar kehidupan, waktu telah dimulai dari setetes darah dan ketidak-sengajaan pertemuan di sebuah bangsal berlantai merah atau memang sudah waktunya datang demi kesadaranku. 
Bahwa waktu sudah siap menjemputku.
Atas kuasa pencipta alam semesta, telah diatur jalan hidupku untuk harus bertemu dengan orang-orang yang menjadi sangat berarti bagiku kelak.




Kelahiran senja dari kematian embun…
Perjalanan hidup adalah sebuah proses dan kematian adalah final.
Begitu pula kematian adalah jodoh yang pasti datang untuk mendampingi kita untuk melangkah di kehidupan yang baru.
Mempertaruhkan Kebahagian demi mimpi….
Bagaimanapun mimpiku, aku bersikeras tidak membuang mimpi itu ke dalam tong sampah kehidupan.
Mimpi dibuang dan hidup berjalan berdasarkan hanya demi uang.
Sungguh, kasihan sekali hidupku bila seperti itu.
Aku sangat mafhum hidup hanya satu kali.
Walau pada akhirnya aku akan hidup kembali dikehidupan yang akan datang.
Namun dalam kesempatan hidup saat ini, oleh pencipta, aku diharapkan mampu mempertahankan hidup yang benar-benar aku mimpikan.
Seandainya aku tidak memiliki mimpi, aku pasti sudah mati, beku dalam dunia semu.
Berkat mimpi, aku dapat melanjutkan perjalanan-perjalanan yang indah bagi hidupku.
Demi mimpi aku pertaruhkan kebahagiaan ku.
Demi mimpi pula aku yakin akan mencapai kebahagian yang tidak akan dirasakan oleh orang lain.

Hidup bak air sungai…………..
Aku.
Adalah perempuan yang sangat suka melukis dirinya sebagai seorang aku.
Ke-aku-anku itu adalah cerminan sosok yang arogan yang merasa bahwa menjadi diri sendiri adalah pilihan yang terbaik.
Aku menjadi sosok yang menyerupai patung laksmi.
Ketika waktu dikelilingi oleh kesunyian, kesendirian menjadi sempurna.
Aku benamkan keluhku pada pencipta yang tumbuh dalam tubuhku sendiri.
Aku melukis hidupku sebagai air sungai yang mengalir panjang.
Disetiap perjalanan, aku selalu menghantam batu sungai besar dan kerikil.
Namun sebagai makhluk hidup, sang air terus saja mengalir hingga muara, dan menemukan kebebasannya di samudera.

Ketika Mega mulai Menghitam………….
Apakah suatu hari nanti hidupku akan berguna unutk orang lain?
 Tarian samudera menantang hujan….
Seandainya aku menjadi perompak, aku ingin menjadi perompak yang mebagi-bagikan hasil rampokannya pada orang-orang yang kelaparan.
Seandainya aku mejadi samudera, aku ingin menjadi samudera yang terus menari dan menantang hujan agar mendatangiku sehingga para petani tertawa senang melihat tanahnya dihadiahi air yang penuh keberkahan.


Ribuan kilat membelah langit kelam….
Aku berharap awan-awan yang gelap itu menyingkir.
Kemudian muncullah langit biru.
Juga Sembilan matahari.
Dengan begitu aku bisa melihat jarak perjalanan hidupku yang membentang.
Dan mulai menghitungnya. 

Hujan pun basahi kalbu…
Seandainya langit kelam itu memanyungi tubuhku dan ribuan titik air hujan membasahi setiap helai rambutku.
Aku akan menanti pelangi datang sesudah hujan.
Membiarkan dunia ini basah oleh tangisan langit biru agar danau pun membiru oleh waktu.
Burung camar mengelilingi danau saat langit semakin kelabu.
Ia adalah harapan para ikan.
Bersama mereka, ku nanti pelangi diatas langit yang membiru lepas dari sendu.
Dan awanpun putih tak berdosa.

Senja pun terluka di kuta….
Aku ingin sekali lari ke hutan.
Berlari dan berlari dengan cepat.  Agar sel-sel pikiran yang ada dalam otakku ikut terbawa angin yang menghempaskan ku.
Aku ingin sekali menjatuhkan diri ke dalam samudera.  Agar bakteri – virus dalam darahku terangkat oleh asupan air laut yang biru dan hilang dikunyah mentari.
Aku ingin sekali membakar jantungku di atas api yang menyala menggebu didalam tungku.  Agar kesedihan dan kekecewaanku pada kehidupanku pada menguap dari lubang arteri.
Aku ingin melangkah diatas duri-duri ribuan mawar yang tergeletak di kebun.  Agar mereka menusuk kulitku yang membusuk dan menggantikannya dengan kulit kelopak mawar yang indah dan harum.
Aku ingin merasakan mati.  Agar aku dapat menghargai hidup ini.
Dan menghidupi hidup seperti Dewa Siwa yang selalu mengirimkan doanya kepada benda-benda yang sudah hancur agar dapat hidup dan terus hidup.
Demikian hidupku, harus hidup.

Dunia diselimuti air mata langit……
Air mataku yang terakhir jatuh ke dalam lubang yang gelap dan berdinding duri. 
Ia merasa ratu kegelapan memeluknya, menciumnya, mencumbunya. 
Sesak oleh belaian tangan berkuku parang. 
Ia terus melewati lorong yang dicahayai oleh amarah dan dendam. 
Hingga muncul dari mulut gua kesepian menuju samudera. 
Lalu terpeleset, ia menghantam karang dosa hingga semuanya menjadi gelap. 
Ia kembali diselimuti duka. 
Sehingga tak dapat melihat bidadari dari pulau Dewi.

 
Menunggu hujan lara reda…..
Aku berlari kearah kelam lalu bertemu awan hitam.
Aku menyapa keheningan dan bersiul penuh debu.
Kelam menggaris malam.
Awan hitam bermain duka.
Keheningan menggali sunyi.
Deru menguliti hati.
Darah di ujung arteri menunggu instruksi tulang.
Sel-sel diluar kendali. Kemudi diserang antibody.

Aku melirik kelam.  Kelam yang menghantam sel.
Hening semakin diam.
Imun melekat darah.  Malam semakin dalam.
Air mata melirih duka. Menerawang pada kemudi.
Putar balik arah.  Atau terus perang !!
Melawan arus kehidupan.

“Aku melayang diatas awan.
Manahan nafas agar tak goyang dan lepas kendali.
Aku biarkan waktu dan angin menerbangkan tubuh ini.
Agar semakin berangan dan menggapai mimpi.
Menembus atmosfir pelangi.
Semua atas dasar pilihanku. Hidup harus hidup. Atau mati ditinggal bintang.
Diam dalam kebekuan.
Awalnya aku selalu berharap, pada bintang-bintang dan ibu para awan.
Bila malam tiba, aku ingin mereka datang menemaniku.
Tapi bulan selalu menghalangi mereka. Lalu ketakutan tiba. Seolah air keruh yang tidak bisa pulang ke riak lautan.
Semangatku tinggalkan angan. Sehingga aku selalu berangan pada bintang dan bermimpi menggapai angan-angan yang sedang terbang.
Bahwa suatu saat nanti dia pasti datang memenuhi mimpi-mimpi ku.
Aku suka berangan-angan dan bermimpi. 

Balon terbang meyapa langit biru……
Mimpiku seperti balon terbang yang melayang satu per satu.
Harapanku seolah kabur dan menjauh.
Rumput-rumput merubah warna kulitnya menjadi kelam.
Matahari pun enggan tersenyum.
Puisi-puisi cinta meleleh karena karma.
Tak ada satu pun yang sanggup membangunkanku.
Aku brmimpi hidupku kelak, menjadi kosong tak bertaun.
“Sebuah meja menghadap jendela.
Kaca jendela melukiskan keangungan. Kekokohan gunung Manglayang dan barisan bukit berderet rapih.
Setiap pagi mentari muncul dibalik bukit. Aku duduk dan menatap kemilaunya.
Menaruh kehidupan di gelas panjang.
Beberapa rumput dan bunga liar pun bila disimpan dalam vas akan terlihat sungguh indah. Begitu juga hidup. Bila beberapa harapan dan segelas air bening disimpan dalam hidup, mereka akan mengusir kehampaan. Mewarnai kehidupan.
Rumput liar bagai semangat hidup. Semakin diinjak semakin hijau.
Seperti hidup yang harus dihidupkan.
Diwarnai oleh pelangi menggapai kebahagiaan. Tanpa haru biru yang mendendam Tuhan.
Syukuri bahwa Ia telah ikut mewarnai hidup kita.
Beruntunglah kita sudah dapat menghadapi dunia.
Dan perjuangan tak boleh berhenti sampai disini saja.”

Kebahagian diujung senja…
Seperti ungkapan seorang filsuf local, matilah sebelum mati.
Rasakan kematian itu dan aku akan lebih menghargai sisa hidupku.  Mau mewarnai hidupku.
Dan merasa harus meneruskan hidupku hingga tiba waktunya. Terbang ke langit ketujuh.
Hidup harus hidup.

Warnai hidup dengan pelangi……….
Bahagia adalah obat.
Siapa yang tidak ingin bahagia?
Tujuan hidup ini adalah mencapai puncak kebahagian hingga pada akhirnya melepaskan semuanya.
Menjadi tidak punya apa-apa.  Lalu kosong.
Bahagia itu relative.
Masing-masing pemikiran manusia tentang bahagia pasti bebeda-beda.  Tidak akan ada yang sama.
Entah itu bahagia karena banyak uang, kedudukan social yang tinggi di masyarakat, sampai bahagia karena mencintai dan dicintai.
Lalu apa arti bahagia menurut hatimu yang paling dalam?
Hanya kamu dan alam yang tahu.


Untuk terus hidup semacam epilog..
Adakah yang lebih indah dari kematian?
Apakah ada manusia yang terobsesi pada mati?
Adakah yang mau berteman dengan kematian?
Apakah ada yang ingin menyelam di laut mati ?

>> Baca deh novel ini, maknanya begitu dalam.. Perjuangan hidup seorang penderita Lupus.... [R]