Sabtu, 30 Januari 2016

[Resensi Novel] - HUJAN

Judul              : Hujan
     Penulis            : Tere Liye
             Penerbit          : PT Gramedia 
                                         Pustaka Utama
          Jumlah Hal.   : 320 halaman
  Kota Terbit    : Jakarta
           Tahun Terbit : Januari 2016
          Harga             : Rp. 68.000,-

            Cerita pada novel ini dimulai dari sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh Elijah, seorang Paramedis Senior di Pusat Terapi Saraf kepada Lail.
“Apa yang hendak kamu lupakan, Lail?”

“Aku ingin melupakan hujan”. Jawab Lail dengan suara serak.

            Lail adalah seorang anak yatim piatu sejak usia 13 tahun yang sangat menyukai hujan. Orangtuanya meninggal pada waktu yang hampir bersamaan, yaitu ketika terjadinya bencana alam maha dahsyat yang menghancurkan sebagian besar penduduk bumi, termasuk penduduk di tempat Lail tinggal.
            Namun, dihari yang sama Lail bertemu dengan Soke Bahtera yang kemudian terbiasa dipanggil Esok. Esok adalah anak laki-laki berusia 15 tahun, Ia anak yang cerdas, pintar, dan cekatan. Bencana alam tersebut juga membuat Esok kehilangan 4 orang kakaknya, dan membuat ibunya harus kehilangan kakinya.
            Setelah bencana alam tersebut, Lail dan Esok tinggal di tenda pengungsian. Mereka berdua tidak terpisahkan, dimana ada Lail disitu ada Esok, begitu pun sebaliknya. Mereka cepat bangkit dari kesedihan yang pernah menghampiri keduanya, mereka senantiasa membantu orang-orang selama di tenda pengungsian.

Senin, 04 Januari 2016

Thank You...

Sumber Gambar : google.com



Senin, 04 Januari 2016.
Hari pertama anak-anak sekolah kembali ke kelasnya masing-masing dan memasuki semester genap..
Hari dimana gw harus ambil darah untuk cek hormon FT4..
Hari dimana gw menulis ini sebagai postingan pertama gw di tahun ini #abaikan

Sebenarnya gw mau cerita hal yang gak terlalu penting sih tapi lumayan membekas di kehidupan gw..
Hari ini, gw dan Lia ke Detos buat nonton film bulan terbelah di langit eropa dan hunting novel di toko buku. Dan, gw bukan mau cerita tentangnya filmnya tp tentang perjalanan gw hari ini. :D

Gw biasanya yang ngendarain motor dan lia nebeng, selalu seperti itu.
Tapi hari ini ada yang berbeda, dia mau ngendarain motor sendiri (akhir-akhir ini dia emang lagi belajar motor lagi).
Awalnya sih gw yang ngeri, iyalah ngeri secara Detos kan lumayan jauh dan mesti lewat jalan utama Margonda :D