Senin, 14 November 2016

[Resensi Novel] Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy



[Identitas Buku]
Judul Buku     : Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis           : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit          : Republika
Cetakan          : Cetakan Ke-24
Tahun Terbit    : Juni 2016
Tebal Buku      : 110 Halaman
ISBN               : 979-360-400-X
Harga              : Rp. 24.000,- (http://bukurepublika.id/)
--------------------
[Sinopsis]
       Tak terasa air mataku mengalir, dadaku sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak, dalam isak tangisku semua kebaikan Raihana selama ini terbayang. Wajahnya yang teduh dan baby face, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tangisnya mengalirkan perasaan haru dan cinta. Ya cinta itu datang dalam keharuan. Dalam keharuan terasa ada hawa sejuk turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar…
       … Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku pada Raihana. Membagi rinduku yang tiba-tiba memenuhi rongga dada. Air mataku berderai-derai. Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang diiringi derai air mata yang tiada henti menetes dijalanan. Aku tak peduli. Aku ingin segera sampai dan melupakan semua rasa cinta ini padanya. Padanya yang berhati mulia. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak, kutahan dengan mengambil nafas panjang dan mengusap air mata. Melihat kedatanganku ibu mertua serta merta memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis.
“Mana Raihana Bu?”
Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenenarnya yang terjadi.
“Istrimu, Raihana istrimu dan anakmu yang dikandungnya!”
“Ada apa dengan dia!”
“Dia …”
------------
      Buku ini sebenarnya saya dapatkan dari Penerbit Republika, dan merupakan buku dari hasil buntelan menang kuis  #TokohFiksi di twitter yang diadakan oleh akun [at]bukurepublika, saya mendapatkan 3 buah novel terbitan Republika, salah satunya adalah buku ini. Sebagai ucapan terimakasih atas paket bukunya, maka saya ingin membuat resensi bukunya setelah saya membaca buku-buku tersebut. :D
-----------
Novel mini Pertama : Pudarnya Pesona Cleopatra
 [Resensi]
Novel mini pertama berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra, novel ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang mempunyai anggapan bahwa kecantikan perempuan Mesir adalah segalanya. Cerita menggunakan sudut pandang pertama, di mana tokoh Aku sebagai tokoh utama sekaligus sebagai pencerita. Novel ini menceritakan di mana tokoh Aku yang terpaksa menikah dengan seorang Perempuan yang bernama Raihana karena perjodohan yang dilakukan oleh ibunya. 

“Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di Mangkuyudan Solo dulu,” kata Ibu.

“Kami pernah berjanji, jika dikaruniai anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu Anakku, ibu mohon keikhlasanmu. Jangan kau kecewakan harapan ibumu yang telah hadir jauh sebelum kau lahir!” Ucap beliau dengan nada mengiba.

(halaman 1)

        Raihana digambarkan sebagai sosok perempuan yang memiliki kepribadian baik, halus budi, sarjana pendidikan, memiliki sifat yang sabar, berjilbab, dan juga seorang penghafal Al-Quran. Meskipun batin tokoh Aku menolak untuk menikah dengan Raihana, tetapi Ia tidak bisa menolak permintaan dari ibunya, karena baginya bakti dan ridha ibu adalah segalanya, Ia pun akhirnya menikah dengan Raihana.
     Meskipun sudah menikah dengan Raihana, tetapi bayangan kecantikan gadis-gadis Mesir tetap terus membayangi dirinya, keshalihan Raihana ternyata belum mampu menandingi paras cantik gadis Mesir yang sering disebut sebagai titisan dari Cleopatra. Bahkan dikatakan bahwa jika ada 3 orang gadis Mesir yang berdiri dihadapan kita, maka yang cantik ada 6 orang, 3 untuk gadisnya dan 3 lagi untuk bayangannya. Ia terus terbang jauh dengan dunia khayalannya tanpa pernah sedikit pun bersyukur karena telah memiliki Raihana sebagai pendamping hidupnya, Raihana hanya dapat memanjatkan doa disetiap sholat malamnya, agar kelak suaminya mau menerima dirinya. Doa Raihana pun terkabul, karena akhirnya rasa cinta itu tumbuh, meski akhinya harus tumbuh disaat yang sangat kejam.  
Dan benarlah adanya bahwa;
“Cinta tidak menyadari kedatangannya, sampai ada saat perpisahan.” (Kahlil Gibran)

       Saya sebenarnya sudah membaca novel ini ketika saya duduk di kelas 1 SMA, tapi ternyata setelah bertahun-tahun dan membacanya kembali, tetap saja saya merasa tersentuh dengan cerita yang ada di dalam novel ini. Membaca novel ini akan membuat kita terharu akan perjuangan Raihana untuk tetap menjadi seorang istri yang setia dan patuh meski sang suami memperlakukannya dengan kurang baik, tetap berusaha menjaga keharmonisan rumah tangga dan menjaga keluarga dari fitnah oranglain, sosok Raihana mengajarkan kita banyak hal, salah satunya bahwa permasalahan-permasalahan di dalam keluarga biarlah menjadi rahasia, jangan biarkan oranglain mengetahuinya, penting untuk tetap menjaga kehormatan suami sebagai kepala keluarga. Ciri khas dari setiap novel karya kang Abik yaitu beliau selalu menyisipkan ayat-ayat Al Quran, dan selalu menyajikan cerita yang disertai dengan dialek khas bahasa Jawa, penggunaan dialek ini membuat pembaca terasa semakin dekat dengan tokoh cerita yang digambarkan. Kekurangan yang saya rasakan saat membaca novel ini, menurut saya dialognya terlalu sedikit, membuat saya kadang merasa bosan oleh penuturan tokoh aku saat bercerita. Selain itu, ada beberapa typo yang saya temukan di buku ini.
“… dan kelemahanb saya.” (halaman 37)  
 seharusnya “… dan kelemahan saya.”


“… mengetuk pintut-Mu,..” (halaman 43) 
seharusnya “… mengetuk pintu-Mu, …”

Tetapi, terlepas dari kekurangannya, akhir cerita pada novel ini sungguh sangat tidak terduga, hikmah yang dapat pembaca ambil dari novel ini yaitu banyak-banyaklah belajar bersyukur atas apa yang telah kita miliki, dan percayalah bahwa takdir Allah selalu baik bagi hamba-Nya yang bersyukur.
----------------
Novel Mini Kedua: Setetes Embun Cinta Niyala
"Aku ragu ada dan tiadaku.
Namun cinta mengumukan: Aku Ada!" (Muhammad Iqbal)     
       Di dalam buku ini sebenarnya terdapat dua buah cerita, satu cerita lagi berjudul Setetes Embun Cinta Niyala. Novel ini menceritakan seorang akhwat lulusan fakultas kedokteran ternama yang sedang menanti hari wisudanya, hidupnya telah terasa sempurna dan baik-baik saja sampai suatu ketika Ia menerima surat dari sang Ayah yang mengabarkan bahwa Ayahnya mempunyai hutang sebanyak 80 juta dengan Haji Cosmos, dan untuk melunasi hutang tersebut Niyala diminta untuk menikah dengan anak Haji Cosmos yang bernama Roger. Tiba-tiba Niyala merasa putus asa untuk melanjutkan hidupnya, karena haruskah Ia menggadaikan dirinya kepada lelaki yang dulu pernah berusaha memperkosanya?. Sejak saat itu, cahaya hidup Niyala seolah redup dan padam, Ia bingung harus bagaimana menghadapi permasalahan ini. 

“Dan orang-orang yang berkata,’Ya Tuhan Kami jauhkanlah azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” 
(Qs. Al Furqaan ayat 65-66)

“Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al Furqaan ayat 74).


       Membaca awal cerita ini mungkin terdengar kuno, yaitu mengenai pelunasan hutang dan pernikahan, tapi jangan terlalu cepat menyimpulkannya, karena meskipun tema ceritanya sederhana tapi eksekusi ceritanya sangat menarik untuk dibaca hingga akhir. Kang Abik mengajak pembaca untuk merasakan kegalauan, kerisauan dan rasa putus asa yang dirasakan oleh Niyala. Dan lagi-lagi kang Abik mengajak kita untuk menyakini dan mempercayai takdir yang Allah berikan, Allah akan selalu ada untuk semua hamba-Nya, dan tidak akan memberikan ujian melampaui batas dari kemampuan hamba-Nya, semua akan mampu diselesaikan jika kita berpegang teguh dengan keyakinan yang kita miliki dan selalu berpedoman dengan Al Quran. Akhir cerita di novel yang kedua ini lebih manis jika dibandingkan dengan cerita di novel yang pertama. Mau tahu bagaimana kelanjutan kisah Niyala? Yuuk, baca novelnya, kamu pasti akan ikutan jatuh hati dengan sosok Faiq :D huehehehe
Saya rasa buku ini memang cocok sebagai novel psikologi islami pembangun jiwa, membaca buku ini akan menyadarkan kita akan banyak hal, buku ini juga mengajak pembaca untuk merenung melalui cerita yang disajikan. Ketika selesai membaca buku ini, maka kita akan merasakan sebuah semangat baru untuk senantiasa memperbaiki diri dalam banyak hal, kang Abik memberikan pelajaran melalui sebuah cerita dengan sangat baik, dan tidak terkesan menggurui. Buku ini sangat sesuai untuk dibaca remaja maupun dewasa, pokoknya sesuai dibaca untuk siapa saja yang sedang membutuhkan asupan semangat tambahan.

Yuuuk... Semangat membaca dan memperbaiki diri! ~^_^~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar