[Identitas
Buku]
Judul Buku : Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Cetakan : Cetakan Ke-24
Tahun Terbit : Juni 2016
Tebal Buku : 110 Halaman
ISBN : 979-360-400-X
Harga : Rp. 24.000,- (http://bukurepublika.id/)
--------------------
[Sinopsis]
Tak terasa air mataku mengalir,
dadaku sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak, dalam isak
tangisku semua kebaikan Raihana selama ini terbayang. Wajahnya yang teduh dan baby face, pengorbanan dan pengabdiannya
yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tangisnya mengalirkan perasaan haru
dan cinta. Ya cinta itu datang dalam keharuan. Dalam keharuan terasa ada hawa
sejuk turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu, pesona
kecantikan Cleopatra memudar…
… Segera kukejar waktu untuk membagi
cintaku pada Raihana. Membagi rinduku yang tiba-tiba memenuhi rongga dada. Air
mataku berderai-derai. Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang diiringi derai air
mata yang tiada henti menetes dijalanan. Aku tak peduli. Aku ingin segera sampai
dan melupakan semua rasa cinta ini padanya. Padanya yang berhati mulia. Begitu
sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak, kutahan dengan
mengambil nafas panjang dan mengusap air mata. Melihat kedatanganku ibu mertua
serta merta memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut
menangis.
“Mana Raihana
Bu?”
Ibu mertua hanya
menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenenarnya yang terjadi.
“Istrimu,
Raihana istrimu dan anakmu yang dikandungnya!”
“Ada apa dengan
dia!”
“Dia …”
------------
Buku ini sebenarnya saya dapatkan dari Penerbit
Republika, dan merupakan buku dari hasil buntelan menang kuis #TokohFiksi di twitter yang diadakan oleh
akun [at]bukurepublika, saya mendapatkan 3 buah novel terbitan Republika, salah
satunya adalah buku ini. Sebagai ucapan terimakasih atas paket bukunya, maka
saya ingin membuat resensi bukunya setelah saya membaca buku-buku tersebut. :D
Novel mini Pertama : Pudarnya Pesona Cleopatra |
[Resensi]
Novel
mini pertama berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra, novel ini menceritakan tentang
seorang laki-laki yang mempunyai anggapan bahwa kecantikan perempuan Mesir adalah
segalanya. Cerita menggunakan sudut pandang pertama, di mana tokoh Aku sebagai
tokoh utama sekaligus sebagai pencerita. Novel ini menceritakan di mana tokoh
Aku yang terpaksa menikah dengan seorang
Perempuan yang bernama Raihana karena perjodohan yang dilakukan oleh ibunya.
“Ibunya Raihana adalah teman karib
ibu waktu nyantri di Mangkuyudan Solo
dulu,” kata Ibu.
“Kami pernah berjanji, jika
dikaruniai anak berlainan jenis akan besanan
untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu Anakku, ibu mohon keikhlasanmu.
Jangan kau kecewakan harapan ibumu yang telah hadir jauh sebelum kau lahir!”
Ucap beliau dengan nada mengiba.
(halaman 1)
Raihana digambarkan sebagai sosok perempuan yang memiliki kepribadian baik, halus budi, sarjana
pendidikan, memiliki sifat yang sabar, berjilbab, dan juga seorang penghafal Al-Quran.
Meskipun batin tokoh Aku menolak untuk menikah dengan Raihana, tetapi Ia tidak
bisa menolak permintaan dari ibunya, karena baginya bakti dan ridha ibu adalah
segalanya, Ia pun akhirnya menikah dengan Raihana.
Meskipun sudah menikah dengan
Raihana, tetapi bayangan kecantikan gadis-gadis Mesir tetap terus membayangi
dirinya, keshalihan Raihana ternyata belum mampu menandingi paras cantik gadis
Mesir yang sering disebut sebagai titisan dari Cleopatra. Bahkan dikatakan
bahwa jika ada 3 orang gadis Mesir yang berdiri dihadapan kita, maka yang
cantik ada 6 orang, 3 untuk gadisnya dan 3 lagi untuk bayangannya. Ia terus
terbang jauh dengan dunia khayalannya tanpa pernah sedikit pun bersyukur karena
telah memiliki Raihana sebagai pendamping hidupnya, Raihana hanya dapat memanjatkan
doa disetiap sholat malamnya, agar kelak suaminya mau menerima dirinya. Doa
Raihana pun terkabul, karena akhirnya rasa cinta itu tumbuh, meski akhinya
harus tumbuh disaat yang sangat kejam.
Dan
benarlah adanya bahwa;
“Cinta tidak
menyadari kedatangannya, sampai ada saat perpisahan.” (Kahlil Gibran)
Saya sebenarnya sudah membaca novel
ini ketika saya duduk di kelas 1 SMA, tapi ternyata setelah bertahun-tahun dan
membacanya kembali, tetap saja saya merasa tersentuh dengan cerita yang ada di
dalam novel ini. Membaca novel ini akan membuat kita terharu akan perjuangan
Raihana untuk tetap menjadi seorang istri yang setia dan patuh meski sang suami
memperlakukannya dengan kurang baik, tetap berusaha menjaga
keharmonisan rumah tangga dan menjaga keluarga dari fitnah oranglain, sosok
Raihana mengajarkan kita banyak hal, salah satunya bahwa
permasalahan-permasalahan di dalam keluarga biarlah menjadi rahasia, jangan
biarkan oranglain mengetahuinya, penting untuk tetap menjaga kehormatan suami
sebagai kepala keluarga. Ciri khas dari setiap novel karya kang Abik yaitu
beliau selalu menyisipkan ayat-ayat Al Quran, dan selalu menyajikan cerita yang
disertai dengan dialek khas bahasa Jawa, penggunaan dialek ini membuat pembaca
terasa semakin dekat dengan tokoh cerita yang digambarkan. Kekurangan yang saya
rasakan saat membaca novel ini, menurut saya dialognya terlalu sedikit, membuat
saya kadang merasa bosan oleh penuturan tokoh aku saat bercerita. Selain itu,
ada beberapa typo yang saya temukan
di buku ini.
“… dan kelemahanb saya.” (halaman
37)
seharusnya “… dan kelemahan saya.”
“… mengetuk pintut-Mu,..” (halaman
43)
seharusnya “… mengetuk pintu-Mu, …”
Tetapi,
terlepas dari kekurangannya, akhir cerita pada novel ini sungguh sangat tidak
terduga, hikmah yang dapat pembaca ambil dari novel ini yaitu banyak-banyaklah
belajar bersyukur atas apa yang telah kita miliki, dan percayalah bahwa takdir
Allah selalu baik bagi hamba-Nya yang bersyukur.
----------------
Novel Mini Kedua: Setetes Embun Cinta Niyala |
"Aku ragu ada dan tiadaku.
Namun cinta mengumukan: Aku Ada!" (Muhammad Iqbal)
Di dalam buku ini sebenarnya
terdapat dua buah cerita, satu cerita lagi berjudul Setetes Embun Cinta Niyala.
Novel ini menceritakan seorang akhwat lulusan fakultas kedokteran ternama yang
sedang menanti hari wisudanya, hidupnya telah terasa sempurna dan baik-baik
saja sampai suatu ketika Ia menerima surat dari sang Ayah yang mengabarkan
bahwa Ayahnya mempunyai hutang sebanyak 80 juta dengan Haji Cosmos, dan untuk
melunasi hutang tersebut Niyala diminta untuk menikah dengan anak Haji Cosmos
yang bernama Roger. Tiba-tiba Niyala merasa putus asa untuk melanjutkan
hidupnya, karena haruskah Ia menggadaikan dirinya kepada lelaki yang dulu
pernah berusaha memperkosanya?. Sejak saat itu, cahaya hidup Niyala seolah
redup dan padam, Ia bingung harus bagaimana menghadapi permasalahan ini.
“Dan orang-orang yang berkata,’Ya
Tuhan Kami jauhkanlah azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah
kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat
menetap dan tempat kediaman.”
(Qs. Al Furqaan ayat 65-66)
“Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa.” (Qs. Al Furqaan ayat 74).
Membaca awal cerita ini mungkin
terdengar kuno, yaitu mengenai pelunasan hutang dan pernikahan, tapi jangan
terlalu cepat menyimpulkannya, karena meskipun tema ceritanya sederhana tapi
eksekusi ceritanya sangat menarik untuk dibaca hingga akhir. Kang Abik mengajak
pembaca untuk merasakan kegalauan, kerisauan dan rasa putus asa yang dirasakan
oleh Niyala. Dan lagi-lagi kang Abik mengajak kita untuk menyakini dan
mempercayai takdir yang Allah berikan, Allah akan selalu ada untuk semua
hamba-Nya, dan tidak akan memberikan ujian melampaui batas dari kemampuan
hamba-Nya, semua akan mampu diselesaikan jika kita berpegang teguh dengan
keyakinan yang kita miliki dan selalu berpedoman dengan Al Quran. Akhir cerita
di novel yang kedua ini lebih manis jika dibandingkan dengan cerita di novel
yang pertama. Mau tahu bagaimana kelanjutan kisah Niyala? Yuuk, baca novelnya,
kamu pasti akan ikutan jatuh hati dengan sosok Faiq :D huehehehe
Saya
rasa buku ini memang cocok sebagai novel psikologi islami pembangun jiwa,
membaca buku ini akan menyadarkan kita akan banyak hal, buku ini juga mengajak
pembaca untuk merenung melalui cerita yang disajikan. Ketika selesai membaca
buku ini, maka kita akan merasakan sebuah semangat baru untuk senantiasa
memperbaiki diri dalam banyak hal, kang Abik memberikan pelajaran melalui sebuah
cerita dengan sangat baik, dan tidak terkesan menggurui. Buku ini sangat sesuai
untuk dibaca remaja maupun dewasa, pokoknya sesuai dibaca untuk siapa saja yang
sedang membutuhkan asupan semangat tambahan.
Yuuuk... Semangat membaca dan memperbaiki diri! ~^_^~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar