Selasa, 13 Oktober 2020

[Curhat] Yeeay... Aku Berhasil Menanam Helianthus annuus

Assalamu’alaikum,
Haloo… Akhirnya kita bertemu kembali😁
Kali ini saya mau bercerita tentang perjalanan panjang dalam menanam si Helianthus annuus alias Pohon Bunga Matahari, ceritanya lumayan panjang, harap bersabar yaa. Selamat membaca~ 😊 

Percobaan Pertama :
Beli bibit bareng sama Dessy, besoknya langsung ditanam, saya tanam langsung di tanah *polos banget πŸ˜‚*. Tentu saja disiram secara teratur dan beberapa hari kemudian tumbuhlah tunas-tunasnya. Tapi, baru saja bertunas eh besoknya udah hilang entah karena dimakan oleh ayam atau bekicot.


Percobaan Kedua :
Saat itu saya dapat souvenir kondangan berupa bibit bunga matahari, Kali ini saya tanam di pot kecil. Hasilnya? Setelah lama menunggu, ternyata tidak kunjung tumbuh tunas. Ah, sudahlah. Tangan saya mungkin memang panas (istilah yg sering orang bilang jika menanam dan tidak berhasil).πŸ˜“

Percobaan Ketiga :
Kali ini beli bibitnya online, saya tanam di pot buatan (bekas gelas air mineral), dengan komposisi tanah di bagian bawah, dan atasnya saya tambahkan sekam, tak lupa saya siram setiap hari. Alhamdulillah, setelah beberapa hari mulai muncul tunas-tunas kecilnya. Duuh, baru seperti itu aja saya sudah senang sekali. Dan tentu saja, saya letakkan pot-pot itu ditempat yg mendapat sinar matahari serta aman dari serangan ayam ataupun bekicot, dan berharap bisa terus tumbuh. 

Dalam waktu sebulan, tunasnya sudah semakin besar dan menjadi pohon, sudah berdaun juga lhoo~
Dan saya mulai berfikir untuk memindahkannya ke wadah pot yang lebih besar karena pasti membutuhkan ruang gerak yg lebih luas. Tapi....lagi dan lagi percobaan yang ketiga pun gagal karena keteledoran dalam menjaga mereka.  Kali ini bukan karena hewan, tapi murni karena saya yang lupa mengurus tanaman-tanaman itu karena sibuk urusan di sekolah dan urusan persiapan acara pernikahan. πŸ˜“

Percobaan Keempat :
Setelah menikah, saya sering kali ngomong ke suami kalau mau mencoba menanam pohon matahari. Yaa ngomong doank sih, tidak juga beli bibitnya hehehe πŸ˜†

Tapi, kalau jodoh memang tidak akan kemana. Ternyata, tetangga depan rumah ibu mertua menanam pohon tersebut, tinggi besar dan sedang berbunga. Indah sekali.
Dan tentu saja, saya langsung bilang ke Pak suami "sayang, nanti kalau bunganya udah kering, mintain bijinya yaa buat bibit, aku mau nanem juga."
Pak Suami, “Oke.”

Beberapa minggu kemudian, bibitnya tersedia, lumayan banyak, banyak banget malah πŸ˜†Saya agak lupa mulai menanam di bulan apa, seingat saya sih, di sekitar bulan April, di saat PSBB mulai diberlakukan dan hastag #DiRumahAja semakin digaungkan.

Ketika itu, banyak yang memulai berkebun untuk mengurangi rasa stress karena harus bekerja dari rumah, termasuk saya dan kedua orangtua. 

Percobaan menanam kali ini, saya menanam bibitnya di dalam pot-pot kecil, dalam satu pot saya meletakkan 3 – 4 biji bunga matahari. Beberapa minggu kemudian, alhamdulillah sudah mulai tumbuh, tak lupa untuk menyiramnya secara teratur dan meletakkan pot di tempat yang cukup terkena sinar matahari. Saya meletakkan pot di teras atas agar tidak dimakan ayam ataupun ditabrak oleh kucing. Nah, saya menanam di 15 pot kecil, dan alhamdulillah tumbuh semua, jadilah saya bingung πŸ˜…. Kenapa bingung? Karena dalam satu pot kecil terdapat lebih dari satu biji yang tumbuh. Tapi, karena masih kecil-kecil yaa tetap amanlahlah.

Tanggal 20 Juni 2020, 
Setelah melihat-lihat pertumbuhan dari  pohon matahari yang semakin meninggi, saya akhirnya memutuskan memisahkan beberapa pohon agar hanya terdapat 1 pohon dalam satu pot, tapi itu pun tidak semua, karena keterbatasan pot kecil yang saya miliki. 


Tanggal 18 Juli 2020,
Saya mulai memindahkan pohon matahari tersebut ke dalam polybag yang berisi tanah (bagian bawah) dan sedikit sekam untuk bagian atasnya. Ada beberapa kesalahan yang saya lakukan dalam pemindahan ini, jadi tuh ada tanaman yang langung saya pindahkan tanpa mencopot pot kecilnya πŸ˜“ , padahal seharusnya dicopot saja, agar pertumbuhan akarnya dan perkembangan pohonnya menjadi lebih bebas. Selain itu, dalam pemindahannya pun ada beberapa polybag yang saya isi dengan beberapa pohon, jadi gak satu polybag, satu pohon (ini salah banget), pada akhirnya, saya merasa kasian dengan pohon mataharinya huhuhuhu 😒


Dari bulan Juli hingga Agustus, perkembangan dan pertumbuhan dari pohon matahari sudah sangat bagus. Saya selalu menanti-nanti, kapan akan berbunga? Tapi, tidak kunjung berbunga, malah ada beberapa yang mati karena dalam satu polybag terdapat beberapa pohon, sehingga rebutan dalam hal nutrisi dan pertumbuhan akarnya. Duuh, sedih. 😭
Takutnya semuanya jadi mati dan harus nyoba dari ulang lagi πŸ˜…, Padahal ini udah percobaan keempat hehehe.



Setiap hari saya masih mencoba merawat pohon matahari tersebut, memastikan cukup air dan memastikan tidak ada ulat di daunnya. Tapi, yaa tetap saja belum juga berbunga πŸ˜….

Saya sudah kepikiran untuk memindahkan pohon-pohon tersebut dari polybag ke tanah, agar pertumbuhannya semakin pesat dan tentu saja berbunga. Tapi, belum menemukan lahan untuk memindahkannya, karena ibu saya pun menanam banyak jenis tanaman, seperti papaya, terong, cabe, dan lain sebagainya, sehingga saya harus sedikit mengalah menunggu ada lahan kosong.

Di pertengahan Agustus, ibu saya mencoba memindahkan 3 pohon matahari ke tanah, dan hasilnya tanggal 1 September 2020, ada satu pohon matahari yang berbunga, yeaaay.. Alhamdulillah πŸ‘πŸ˜†. Tapi eh tapiii, ini bunganya kecil banget lhoo, seperti bukan bunga matahari πŸ˜‚.



Yaa, memang sih, pohonnya pun tidak tumbuh bertambah tinggi. Entahlah, mungkin karena kekurangan nutrisi. 

Akhirnya, tanggal 2 September 2020 secara berkala semua pohon bunga matahari dipindahkan ke tanah dengan harapan agar dapat tumbuh dan berkembang lebih baik lagi. Dan alhamdulillah, setelah dipindahkan, satu persatu menunjukkan perkembangan yang bagus, batangnya terus bertambah tinggi, daunnya bertambah banyak, dan bakal bunganya pun mulai terlihat. 😍






Alhamdulillah di tanggal 15 September 2020 akhirnya saya melihat bunga matahari yang bentuknya besar, tidak seperti sebelumnya πŸ˜† Yeaay… Alhamdulillah, berhasil. πŸ˜πŸ’ž





Setelah beberapa kali gagal, akhirnya ada juga keberhasilan yang berhasil saya petik, senang sekali rasanya, dan ini tentu saja, bukan karena usaha saya sendiri, melainkan ada banyak bantuan dari keluarga, terutama ibu yang rajin membantu menyiram pohon mataharinya. πŸ˜†



Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kamu ingin menanam pohon matahari dari bibit;

  1. NIAT & KESABARAN
  2. Siapkan lahan
  3. Usahakan jangan memindah-mindahkan tanaman berkali-kali dari satu tempat ke tempat lain agar tanaman tidak mati (jangan contoh metode saya) πŸ˜…
  4. Tanamlah biji di tempat yang aman dari hewan dan hama.
  5. Jika ingin menanam di pot atau polybag, tanamanlah satu tempat, satu biji, agar jika tanaman berhasil tumbuh, tidak saling memperebutkan nutrisi.
  6. Jika menanam di polybag, pindahkanlah jika tanaman sudah cukup besar.
  7. Pastikanlah menambahkan tanah di dalam polybag secara berkala, jangan sampai tanahnya kurang karena terkikis saat kita menyiramnya.
  8. Jangan lupa menyiramnya dengan air di pagi dan sore jika menanam saat musim kemarau.
  9. Cek lah daun secara berkala, dan buanglah hama, belalang, atau ulat yang menempel di daun.
  10. Berikanlah pupuk secukupnya

Terimakasih telah membaca tulisan ini sampai selesai 😁,
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya..😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar