Judul buku : Matahari
Penulis : Tere Liye
Penulis : Tere Liye
Cover : Orkha Creative
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Juli 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Juli 2016
Cetakan : Kedua
Tebal buku : 400 halaman
Tebal buku : 400 halaman
ISBN : 978-602-03-3211-6
Harga : Rp. 82.000,- (http://tbodelisa.blogspot.co.id/)
Harga : Rp. 82.000,- (http://tbodelisa.blogspot.co.id/)
[Sinopsis]
Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja
orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu
fisika program doctor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya,
guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya.
Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku
dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa
menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir.
Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah
menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat
menakjubkan.
Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak
sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu
persahabatan adalah hal yang paling utama.
Novel Matahari merupakan novel ke-3
dari serial novel Bumi. Novel karya Tere Liye ini menyuguhkan tentang
perjalanan, petualangan, dan persahabatan yang berbalut cerita fantasi
tentang dunia pararel. Novel ini mengisahkan perjalanan Raib, Selly, dan Ali untuk
mencari klan Bintang. Selama 6 bulan sejak pulang dari ‘liburan’ di klan
Matahari, Ali melakukan penelitian dan mencari tahu mengenai keberadaan klan
Bintang melalui ‘oleh-oleh’ yang diberikan Av pada saat menyelesaikan
perjalanan di Klan Matahari, Ia yakin sekali bahwa Klan tersebut memang ada dan
ingin sekali berkunjung ke sana.
“Raib, Seli, perkenalkan anggota
baru tim kita, inilah dia ILY!”(Hal.61)
ILY yang dimaksud Ali bukanlah Ily
dari klan Bulan, karena sudah jelas Ily sudah meninggal dan tidak dapat
dihidupkan kembali, bahkan mereka melihat proses pemakamannya. Namun, semangat
dan kekuatan Ily sesungguhnya tidak pernah mati, semuanya membekas masuk ke
relung hati Ali, hingga Ia memutuskan untuk membuat sebuah kapsul terbang yang
super genius yang akan menemani mereka semua melakukan petualangan. ILY bisa
menghilang dan melakukan transportasi seperti seorang petarung dari Klan Bulan,
juga bisa mengeluarkan petir seperti ksatria Klan Matahari.
“Kenapa kamu memberinya nama ILY?”
Tanya Seli kepada Ali.
Ali
menjawab “Satu, untuk mengenangnya… Dua, kapsul perak ini dibuat agar sama bisa
diandalkannya seperti Ily, teman yang setia. Kapsul perak ini juga petarung
yang hebat, bisa membela kita dari posisi sulit, seperti yang dilakukan Ily.
Tetapi, hanya satu yang tidak dimilikinya seperti Ily… Kapsul ini tidak
secerewet Ily.”
(Hal.
65)
ILY pun menjadi teman perjalanan
mereka dalam mencari Klan Bintang, karena seperti yang kita ketahui bahwa Raib
tidak akan pernah mau menggunakan Buku
Kehidupan miliknya untuk berangkat
menuju Klan Bintang, perjalanan kali ini mereka lakukan melalui perjalanan
fisik, berbeda ketika menuju Klan Bulan dan Klan Matahari yang menggunakan
portal berpindah. Perjalanan ini dirancang oleh mereka bertiga disaat liburan
sekolah tiba, perjalanan kali ini pun tidak ditemani oleh Miss Selena dan Av,
dan juga tanpa misi khusus.
Novel Matahari menyajikan perjalanan
mereka dengan sangat seru dan menegangkan, karena ini merupakan perjalanan
fisik memasuki lorong-lorong bawah tanah yang sebenarnya mereka pun tidak tahu
pada akhirnya mereka akan sampai dimana. Di awal perjalanan mereka sudah
bertemu dengan ular raksasa, kemudian tidak hanya sampai disitu, karena mereka
pun harus kembali berhadapan dengan segerombolan kelelawar raksasa. Ular dan
Kelelawar yang mereka hadapi bukan hewan biasa seperti di Bumi, hewan-hewan ini
lebih purba namun memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik dan lebih hebat,
hewan-hewan tersebut bahkan tetap bisa membaca gerakan teleportasi yang dilakukan
oleh Raib.
Mekipun disini kita tidak dapat
bertemu dengan Av, tetapi kita akan berkenalan dengan beberapa tokoh baru,
salah satunya Faarazaraaf, atau Faar. Faar merupakan salah satu keturunan klan
Bulan yang usianya sama seperti Av dan sama bijaknya, ketika akhirnya Faar
bertemu dengan mereka bertiga, Faar langsung tahu bahwa mereka bukan hanya anak
remaja biasa, mereka spesial. Faar menjadi tuan rumah yang sangat baik dan
menjelaskan banyak hal mengenai Klan Bintang.
“Lihat,
aduh lihatlah,
Ini
tiga petualang melaju gagah
Mereka
berasal dari klan yang berbeda
Menjelajah
dunia tanpa tepian
Untuk
tiba di titik paling jauh
Bumi,
Bulan, Matahari, dan Bintang
Ada
dalam genggaman tangan. “
(Hal. 184)
Tere Liye selalu berhasil membuat
banyak kejutan di novel-novelnya, di novel Matahari kita akan menemukan banyak
hal unik. Salah satunya, kita akan menemukan berbagai bentuk simetris, dari
mulai bentuk kotanya, bentuk ruangannya, bahkan nama tokoh serta nama tempat di
dalam novel ini pun simetris, seperti Faarazaraaf, restoran Lezazel, Kota
Zaramaraz, dan masih banyak hal simetris lainnya yang digambarkan di dalam
novel ini.
“Biarkan aku yang berfikir, kalian
yang melaksanakannya. Di tim ini, sudah tugasku untuk berpikir tiga langkah ke
depan. Kalian menurut saja.” (Hal. 222)
Di novel ini pun tokoh Ali masih
menjadi sosok yang selalu nyentrik
dan spesial, di novel ini lebih didominasi pembahasan mengenai Ali, kita
akhirnya bisa mengetahui dimana rumah Ali dan seperti apa kehidupan Ali
sehari-hari. Selain itu, Tere Liye juga mulai mengungkapkan identitas orangtua
Raib meskipun baru sebagian kecil. Membaca petualangan ketiga anak ini
sangatlah seru dan menyenangkan, kita dapat melihat perkembangan kekuatan yang
mereka miliki, mereka semakin hebat dan semakin bersahabat. Selain itu, di
novel ini Raib mulai memahami Buku Kehidupan miliknya, ternyata buku tersebut
tidak hanya berfungsi sebagai pembuka portal antarklan, namun lebih dari itu,
Buku Kehidupan menyimpan banyak cerita hebat para pendahulunya.
“Hidup ini adalah petualangan, Ali.
Semua orang memiliki petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang
petualang yang melakukan hal terbaik.”
(Hal. 362)
“Jangan cemaskan sesuatu yang belum
terjadi, Nak. Kita selalu bisa mengubah jalan cerita dengan ketulusan.”
(Hal.389)
---------------------------------------------------------
Sampul (cover) novel Matahari memang tidak memiliki warna yang cerah, namun
designnya sangat keren dan sederhana, dan menurut aku sudah sesuai dengan genre
yang diusung oleh novel ini, yaitu fantasi. Dibagian sampul depan juga terdapat
beberapa hewan seperti ular dan kelelawar yang dapat dijadikan petunjuk bahwa
hewan-hewan tersebut kelak akan kita temui ketika membaca novel ini. Tidak
hanya cover novel Matahari, Cover novel Bumi dan Bulan pun mengalami
perubahan dengan jenis sampul yang senada dan membuat kita ingin mengoleksi
ketiga novel ini.
Tema novel ini berfokus tentang
persahabatan 3 anak remaja yang menyukai petualangan, dan kita akan diajak
untuk berpetualang di dunia fantasi nya Tere Liye. Tere Liye kembali membuktian
bahwa Ia adalah salah satu penjelajah tema dalam menulis cerita. Melalui novel
Matahari, kita akan disuguhkan dengan cerita yang penuh petualangan dengan
berbalut fantasi. Mungkin pembaca akan merasakan beberapa suasana dan nuasa
cerita yang hampir sama saat membaca novel Matahari seperti saat membaca novel
Bumi, Bulan, dan Ayahku (Bukan) Pembohong, tetapi tentunya dengan rasa dan
sensasi yang berbeda.
Secara keseluruhan, cerita di Novel Matahari mengambil
latar tempat di Bumi dan di Klan Bintang. Di Bumi tempat yang lebih spesifiknya
yaitu di lingkungan sekolah dan Rumah Ali, hal inilah yang membuat pembaca
dapat merasakan persahabatan ala anak sekolah. Sedangkan, latar tempat di Klan
Bintang akan membuat pembaca masuk ke dunia fantasi, dimana Klan Bintang
ternyata salah satu klan dengan peradaban yang sangat maju dibandingkan Klan
Bulan dan Klan Matahari.
Sesuai dengan temanya yaitu
persahabatan, petualangan, dan fantasi, jadi suasana dalam cerita yang berhasil
aku tangkap tentu saja suasana khas persahabatan anak remaja yang terkadang
terjadi perdebatan-perdebatan kecil, dan canda tawa diantara Raib, Selly, dan
Ali selama melakukan perjalanan. Selain itu, suasana ketegangan juga sering
muncul di dalam novel ini ketika mereka sedang menghadapi musuh atau ketika
dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Kisah perjalanan ketiganya memang mirip
seperti Matahari yang terkadang cerah (menggambarkan keceriaan mereka), tetapi
kadang juga mendung ketika ada awan yang menutupinya (menggambarkan kesulitan
yang harus mereka hadapi agar dapat kembali bersinar cerah).
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa
tokoh utama di novel ini adalah Raib, Selly, dan Ali. Beberapa tokoh lain yang
juga menemani perjalanan ketiganya di dalam novel ini yaitu ILY, orangtua
Selly, orangtua Raib, Faar, Marsekal Laar, Sang Hantu, Buku Kehidupan, dan
masih banyak tokoh lainnya yang menemani perjalanan mereka. Uniknya, meskipun
novel ini memiliki banyak tokoh, tetapi tokoh-tokoh tersebut tidak hanya
menjadi “tempelan” saja, seperti
biasa, Tere Liye selalu menjadikan setiap tokoh di dalam novelnya memiliki
momentum peranan yang dapat mempengaruhi jalannya cerita, sehingga pembaca
mampu untuk tetap mengingat tokoh-tokoh tersebut.
Pengembangan karakter pada tokoh
utama di novel Matahari semakin kuat dan berkembang, itulah yang membuat
membaca novel serial Bumi, Bulan, dan Matahari akan semakin terasa menegangkan
dan menyenangkan karena penulis berhasil mengembangkan karakter tokoh utama, serta
membuat serial novel ini tidak terasa membosankan meskipun berpusat dengan petualangan
Raib, Selly, dan Ali. Di novel ini, Ali menjadi pusat perhatian dan dikeliling
oleh para penggemarnya, tidak lagi menjadi Ali yang kusam. Pengembangan karakter
juga terlihat pada Selly, meskipun Selly terkadang menjadi penakut, tetapi
disini Ia perlahan memiliki rasa keberanian yang tinggi dan tentunya kekuatan
Selly pun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Begitupun dengan karakter Raib
yang berkembang dengan sangat baik. Jika kita membaca novel serial ini secara
berurutan, maka pembaca dapat merasakan karakter yang terus berkembang pada
tiap tokoh utamanya, perkembangan yang dilakukan tidak cepat, tetapi perlahan
dan sesuai dengan kejadian-kejadian yang telah mereka alami. Novel ini akan
mengajarkan kita bahwa kejadian-kejadian baik dan buruk akan mempengaruhi sifat
kita kedepannya dalam menghadapi masalah.
Novel ini menggunakan bahasa Indonesia yang mudah
dimengerti. Bahasa yang digunakan Tere Liye sesuai dengan sasaran pasar novel
ini, yaitu para remaja. Sehingga bahasa yang digunakan bukanlah bahasa sastra
klasik ataupun puitis yang rumit untuk dipahami, melainkan bahasa yang mudah
dimengerti oleh para remaja.
Novel ini sebagian besar menggunakan alur maju, hanya ada
beberapa bagian yang menggunakan alur mundur. Alur maju digunakan sebagian
besar jalan cerita dari awal hingga akhir cerita, sedangkan penggunaan alur
mundur hanya dilakukan pada saat “flashback”
cerita. Contoh penggunaan alur mundur di dalam novel ini yaitu saat orangtua
Raib bercerita mengenai asal usul kelahiran Raib, dan saat Buku Kehidupan
bercerita mengenai para pemegang buku kehidupan sebelum Raib. Pembaca tidak
akan kebingungan sama sekali mengenai alurnya, karena pembagian alur sudah
sangat jelas dan rapi. Masa kini dan masa lalu saling terkait, sehingga penggunaan
alur yang seperti ini justru akan membuat pembaca semakin penasaran dengan
jalan ceritanya dan mendorong pembaca untuk menyelesaikan membaca novel ini
hingga akhir.
Sudut pandang (point of view) yang digunakan dalam
novel ini masih sama seperti di novel Bumi dan Bulan yaitu aku sebagai orang
pertama (PoV 1). Aku disini adalah Raib. Penggunaan sudut pandang ini akan
membuat pembaca jauh lebih mengenal sosok Raib dan dapat lebih merasakan
interaksi antara Raib dengan orang di sekitarnya.
Aku selalu suka membaca novel karya
Tere Liye karena disetiap tulisannya selalu ada banyak pesan moral yang
inspiratif dan sederhana tentang kehidupan, pesan-pesan tersebut dapat ditemukan
oleh pembaca baik secara tersirat maupun tersurat di dalam setiap novelnya. Beberapa
pesan yang dapat kita ambil untuk dijadikan pelajaran adalah;
1.
Membacalah agar dapat menguasai ilmu pengetahuan
Tokoh Ali di dalam novel ini tidak langsung terlahir
genius, Ali dapat melakukan berbagai eksperimen karena memang memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, dan untuk dapat memuaskan rasa ingin tahunya Ia akan
rajin mencari tahu dengan cara membaca dan melakukan percobaan, seperti saat Ia
berhasil menciptakan ILY.
“Av
memberikan seluruh buku dari perpustakaannya. Itu sama saja dengan menyerahkan
seluruh pengetahuan Klan Bulan dan Klan Matahari. Aku mempelajari teknologinya,
merangkainya jadi sebuah puzzle yang
mengagumkan. Setiap malam aku membaca dengan cermat semua teknologi itu. Benda
terbang, bisa menghilang, mampu mengeluarkan petir, itu semua ada
penjelasannya, sama seperti pengetahuan bahwa bumi mengelilingi matahari. Jika
kita tahu, itu mudah sekali memahaminya. Aku menggabungkan pengetahuan dari dua
klan sekaligus.” Ali memaparkan penjelasannya kepada Raib.
(Hal. 62).
2.
Kerjasama Team dan Saling Percaya
Novel ini mengajarkan
tentang kerjasama team harus dilandaskan oleh rasa percaya antar anggota. Ali,
Selly, dan Raib mengajak kita untuk saling bekerjasama agar dapat mencapai
tujuan bersama. Mereka melakukan perjalanan yang cukup jauh hanya dengan
bermodalkan teori-teori mengenai Klan Bintang yang dibaca oleh Ali, tetapi
mereka percaya dengan Ali, maka dari itulah mereka akhirnya melakukan
perjalanan tersebut.
3.
Teruslah Berlatih dan Mencoba, serta Jangan Takut dengan
Kegagalan
Ketiga tokoh
utama dalam novel ini mengajarkan kepada kita bahwa untuk meraih keberhasilan
tidak diraih dengan jalan pintas, melainkan justru harus melalui perjuangan
dengan cara terus berlatih dan mencoba. Seperti Selly, dimana kemampuan kinetiknya
dalam menggerakkan benda dari jarak jauh mengalami kemajuan, hal ini terjadi
karena Ia melakukan latihan intensif selama 3 bulan. Sedangkan Raib, yang bisa
mencapai level baru teknik menghilangnya setelah Ia belajar memahami semua
usaha yang telah dilakukannya selama menjelajah Klan Bulan dan Klan Matahari.
Begitupun dengan Ali, usaha yang dilakukannya tidak mengenal kata menyerah
meskipun mengalami kegagalan berkali-kali.
“Kadang
kala aku gagal, entah berapa kali aku meledakkan sesuatu di basement, tapi itu tidak membuatku kapok.
Kadang aku menemui jalan buntu, harus melupakan eksperimen penting,
menyingkirkan benda-benda tidak berguna, setengah jadi, tapi aku tidak akan
berhenti. Karena aku menyukainya, passion,
hobi, mimpi-mimpi, semangat, entah apa lagi kata yang tepat menggambarkannya.”
(Hal. 362).
“Aku
melakukan yang terbaik, sisanya akan datang dengan sendirinya.”
(Hal. 363).
4.
Lakukanlah Petualangan
Lakukanlah
petualangan dan perjalanan agar kita dapat melihat dan mempelajari banyak hal.
“Hidup
ini adalah petualangan, Ali. Semua orang memiliki petualangannya masing-masing,
maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik.”
(Hal. 362).
5.
Selalu Meminta Izin dengan Orangtua
Novel Matahari mengajarkan kita untuk selalu meminta izin
orangtua secara jujur dan terbuka jika ingin pergi. Hal yang terlihat sederhana
namun sebenarnya sangatlah penting, di dalam novel ini telah dicontohkan oleh
ketiga tokoh utamanya bahwa kemanapun kita akan pergi, jauh ataupun dekat, maka
alangkah baiknya haruslah meminta izin dan persetujuan dari orangtua.
Kelebihan novel Tere Liye ini selain dapat terihat dari banyaknya
pesan moral yang bisa kita ambil untuk dijadikan pelajaran, ada juga
kutipan-kutipan menarik dan bermakna yang selalu ciri khas Tere Liye disetiap
tulisannya. Dan bukan Tere Liye jika di novelnya tidak terdapat nilai atau ilmu
yang bisa kita pelajari, beberapa hal baru yang bisa kita peroleh di novel
Matahari, antara lain;
“ … Apakah itu
tinggi? Tidak. Itu pendek jika dibandingkan dengan perut bumi. Hanya enam ratus
kilometer batas tertinggi langit yang disentuh manusia bumi.”
(Hal. 70).
“… Lapisan-lapisan
bumi secara sederhana dibagi menjadi tiga. Paling atas disebut dengan lithosphere atau crust, dalamnya 100 kilometer. … Lapisan kedua disebut mantle. … Lapisan ketiga atau terakhir
disebut inti bumi, yang dibagi menjadi dua, outer
core dan inner core … .”
(Hal.124 -125).
“Kebanyakan ular
merasakan getaran udara melalui organ yang disebut membran typhani. Ular akan mendeteksi segala sesuatu yang ada di sekitarnya
dengan menggunakan lidahnya yang bercabang… .”
(Hal.142).
“… Mineral ini
terbentuk karena panas dan tekanan, umumnya solid dan tidak organik. Ada 5300
jenis mineral di dunia. Seratus lima puluh diantaranya berharga untuk
dikoleksi… .”
(Hal.147).
“… Di dunia kita,
beberapa hewan memiliki usia panjang. Seekor kura-kura bisa mencapai usia dua
ratus tahun. Atau kerang tertentu bisa mencapai lima ratus tahun. Ubur-Ubur
abadi tidak pernah mati… .”
(Hal.185).
Tidak ada gading yang tak retak,
maka begitupun dengan novel ini. Dibalik kelebihannya, ada juga beberapa
kekurangannya. Aku secara pribadi masih merasakan ada rasa hampa atau kurang sreg mengenai akhir
dari cerita ILY di novel ini, sayang sekali peran ILY hanya dibagian awal-awal
saja, seharusnya peran ILY bisa terus dikembangkan hingga akhir cerita. Selain
itu, ternyata ditemukan beberapa kesalahan ketik (typo) yang mungkin akan mengganggu sebagian pembaca.
“… Saat itulah aku
hampir mengatakanny a, tapi lalu mengurungkannya.”
(Hal. 96).
“… tapi sudah menjad
tugasku untuk segera memberitahu sang hantu jika ada yang bertanya… .”
(Hal.239).
“Aku tersenyum tpis.”
(Hal.79).
“Anak itu pastil
genius sekali,” Papa berkomentar, saat jeda sebentar.”
(Hal.105).
“… Seandinya
pun gagal, aku akan terus berusaha, lagi, lagi, dan lagi.”
(Hal. 363)
“ … Getaran itu
melewati tubuku dan Ali begitu saja… .”
(Hal. 367).
Naah, kesimpulannya ialah novel
ini mengajarkan kita untuk terus berjuang hingga akhir, jangan pernah menyerah,
jangan pernah meninggalkan sahabat kita bagaimanapun kondisinya, dan kita
sesungguhnya tidak memiliki batasan soal kemampuan yang kita miliki, semuanya
tergantung sejauh mana kita mau keluar dari zona aman dan mau terus belajar
mengasah kemampuan kita hingga akhirnya kita dapat memperbaharui kemampuan
tersebut menjadi lebih baik lagi. Novel ini tidak hanya cocok bagi remaja
tetapi juga bagi semua kalangan pecinta genre fiksi fantasi. Kalian harus mulai
membaca novel berseri ini, jangan lupa ya bacanya berurutan mulai dari Bumi,
Bulan, dan Matahari agar kalian dapat memahami cerita apa yang sesungguhnya
ingin disampaikan oleh Tere Liye, dan juga agar kalian dapat mengenal dan lebih
mendalami karakteristik masing-masing tokohnya.
Selamat berpetualang bersama Raib, Seli, dan
Ali. :))
Di novel matahari ini awal perjalan mereka ke klan bintang, suka sekali
BalasHapusUntuk Ebook Novel Matahari oleh Tere Liye.
Silahkan download disini : http://www.indoebook99.xyz/2017/06/matahari.html