Ketika aku merindukan seseorang,
Ku sadari itulah kelemahanku,
Dan saat itulah aku merasa sangat bodoh,
Ketika hati dan emosi tak lagi bisa diajak kompromi.
Ku sadari itulah kelemahanku,
Dan saat itulah aku merasa sangat bodoh,
Ketika hati dan emosi tak lagi bisa diajak kompromi.
Ketika aku merindukans eseorang,
Tak banyak hal yang ku inginkan,
Melihatnya dari jauh pun sudah cukup,
Bahkan melihat bayangannya pun sudah cukup…
Karena…
Saat itulah puncak aku mengingat kisahku,
Saat itulah aku benar-benar menjadi bodoh,
Tak banyak hal yang ku inginkan,
Melihatnya dari jauh pun sudah cukup,
Bahkan melihat bayangannya pun sudah cukup…
Karena…
Saat itulah puncak aku mengingat kisahku,
Saat itulah aku benar-benar menjadi bodoh,
Namun…
Aku bersyukur masih mampu mengingatnya dengan baik,
Meskipun tak banyak hal yang ku harapkan dari dirinya,
Cukuplah bagiku tentangnya, Meski ku tau, tak mungkin Ia bersedia mengingatku,
Bahkan… Mungkin tak berniat sedikitpun mengenangku kembali,
Namun.. Cukuplah bagiku…
Aku bersyukur masih mampu mengingatnya dengan baik,
Meskipun tak banyak hal yang ku harapkan dari dirinya,
Cukuplah bagiku tentangnya, Meski ku tau, tak mungkin Ia bersedia mengingatku,
Bahkan… Mungkin tak berniat sedikitpun mengenangku kembali,
Namun.. Cukuplah bagiku…
Ketika aku merindukan seseorang,
Siapakah kau?
Kau, seseorang yang belum mampu aku hilangkan di mimpi kehidupan ini.
Kau, seseorang yang mampu membuat ku melupakan dirinya.
Kau, seseorang yang mampu membuka hati dengan perlahan namun pasti.
Kau, animasi bayangan yang tak mampu ku hilangkan.
Siapakah kau?
Kau, seseorang yang belum mampu aku hilangkan di mimpi kehidupan ini.
Kau, seseorang yang mampu membuat ku melupakan dirinya.
Kau, seseorang yang mampu membuka hati dengan perlahan namun pasti.
Kau, animasi bayangan yang tak mampu ku hilangkan.
Ketika aku merindukan seseorang,
Ku teringat akan cerita yang pernah terangkai indah,
Kode-kode itu, gerimis dijalan, novel itu, dan jam tangan itu,
Semua, semua itu adalah cerita yang telah kita tulis bersama.
Ku teringat akan cerita yang pernah terangkai indah,
Kode-kode itu, gerimis dijalan, novel itu, dan jam tangan itu,
Semua, semua itu adalah cerita yang telah kita tulis bersama.
Ketika aku merindukan seseorang,
Meski jiwa dan raga kita terpisah jauh,
Meski sudah tak menginginkan ku,
Tetapi, aku masih mengharapkan mu,
Meski itu sebuah pengharapan sendiri..
Meski jiwa dan raga kita terpisah jauh,
Meski sudah tak menginginkan ku,
Tetapi, aku masih mengharapkan mu,
Meski itu sebuah pengharapan sendiri..
Ketika aku merindukan seseorang,
Wahai, Rabb ku..
Jauhkanlah hamba dari rasa rindu ini,
Rasa yang mampu membuat hamba khilaf,
Rasa yang mampu membuat-Mu cemburu,
Jauhkanlah Hamba dari Azab-Mu yang pedih…
Wahai, Rabb ku..
Jauhkanlah hamba dari rasa rindu ini,
Rasa yang mampu membuat hamba khilaf,
Rasa yang mampu membuat-Mu cemburu,
Jauhkanlah Hamba dari Azab-Mu yang pedih…
Created by [R]
Tweety&Sylvester.. :)
Pertama kali dibuat : Jum’at (17 September 2010 jam 12:23am), kemudian diubah Minggu (10 Juni 2012, jam 10:03pm).
aaaaa.... kereeeennnnnnn
BalasHapusMakasih Tiiin.. :D
Hapustp bener2 sedih klo terus meratapi nih puisi... :D hehehe